Candi kidal ialah salah stau bangunan bersejarah peninggalan kerajaan Singasari. Sebagai wujud penghormatan terhadap Raja kedua Singasari, yakni Anusapati. Mengandung kisah dengan pesan moral pembebasan perbudakan, inilah ruwatan atas meninggalnya sang Raja.
Candi Kidal
Ruwatan Candi Kidal
Pernah mendengar istilah ruwatan? Dalam budaya masyarakat Jawa Timur, terutama terkait dengan candinya, istilah ruwatan sangat erat dengan candi Kidal. Dikabarkan Raja Singasari ke-2 diruwat di dalam Candi kidal ini. Tujuannya tak lain agar kembali suci.
Dengan kembali suci, maka ia akan menitis kembali jadi dewa. Terkait dengan cerita ruwatan, prinsipnya diperkuat dengan kehadiran relief pada bangunan candi. Seperti Candi Kidal ini yang menjadi tempat diruwatnya Raja Singasari kedua atau Raja anusapati.
Maka dalaam prinsipnya, kabarnya beliau dimuiakan layaknya dewa Siwa. Terkait dengan Siwa yang satu ini, kabarnya berwujud patung. Serta patung ini berada di sebuah museum Leiden, Belanda. Merupakan sebuah patung dewa siwa yang sangat indah, diduga berasal dari Candi ini.
Beberapa kabar yang beredar pula, kemungkinan besar sebelum beliau meninggal berpesan agar candi tersebut dibuatkan relief Gurdeya. Sebab tujuan beliau adalah untuk meruwat ibundanya, Ken dedes, yang sangat dicintainya.
Ibunda yang sangat dicintainya tersebut belum menjadi wanita utama sepenuhnya, maka sebagai bentuk kasih saying seorang anaklah Raja Anusapati berkeinginan meruwat ibunya.