Solusi Jika Ibu Hamil Dan Menyusui Bekerja

Ibu sedang merasa cemas dengan produksi ASI yang menurun? Bagi seorang ibu, ini adalah hal yang paling ditakuti. Segala cara ibu lakukan agar produksi ASI perah tetap dalam kondisi stabil, seperti mengonsumsi ASI booster atau beberapa perawatan yang bisa memicu produksi ASI. Hal yang perlu dilakukan ibu adalah memperbaiki teknik memerah ASI. Bagaimana? Berikut 5 trik memerah payudara agar produksi ASI meningkat.

  1. Selalu memompa kedua payudara secara bersamaan. Cara memerah payudara yang bisa ibu lakukan agar produksi ASI perah meningkat adalah selalu memompa payudara secara bersamaan. Pijat dan tekan payudara saat memompa ASI guna meningkatkan produksinya. Pompa ASI minimal 15 menit lalu memerahlah dengan tangan. Setelah tetesan ASI terakhir, teruslah memerah selama 2-5 menit. Menurut penelitian, memerah menggunakan alat pompa ASI saja tidak dapat mengonsongkan payudara dengan baik.
  2. Memerah ASI sambil menyusui bayi. Bila ibu sedang berada di rumah, ibu bisa memerah ASI sambil menyusui bayi. Ini adalah Teknik menyusui secara tandem. Berikan payudara yang penuh kepada bayi untuk mencegah ia rewel karena aliran lebih lambat usai dipompa.
  3. Meningkatkan frekuensi memerah ASI. Cara ketiga adalah meningkatkan frekuensi memerah ASI. Perbanyaklah menyusui dan memompa ASI di malam hari karena saat itulah kadar hormon prolaktin lebih tinggi. Bisa juga dengan menambah 1-2 sesi memerah di kantor. Setidaknya tambah satu sesi memerah selama lima menit. Sama halnya ketika libur, tambahkan minimal dua sesi memerah.
  4. Melakukan power pumping. Lakukan power pumping, yakni teknik yang berusaha menyerupai bayi menyusu 8-12 kali dalam 24 jam seperti sebulan pertama kehidupannya. Yakni, saat bayi menyusu lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama sehingga memicu pelepasan hormon prolaktin yang berpengaruh terhadap produksi ASI.
  5. Luangkan waktu setidaknya 3 jam sehari untuk memerah ASI. Ketika melakukan power pumping, Ibu tentu harus mendedikasikan total tiga jam sehari untuk memerah ASI saja. Tak hanya itu, suasana hati Ibu haruslah baik dan tubuh dalam keadaan fit. Kalau memungkinkan, Ibu yang bekerja dapat mengambil cuti dan mintlalah bantuan orang sekitar untuk mengasuh Si Kecil ketika sedang memerah maupun beristirahat. Hasil dari power pumping bervariasi. Ada Ibu yang merasakan ASIP-nya meningkat setelah melakukan power pumping selama dua hari berturut-turut. Namun, ada pula Ibu yang baru merasakan hasilnya setelah seminggu berturut-turut menerapkannya.

pexels.com

Tips mempertahankan produksi ASI ketika ibu sedang sakit

Ada berbagai alasan yang membuat Ibu mungkin tidak bisa menyusui si kecil secara langsung. Kondisi medis yang membuat si Ibu harus dirawat secara intensif (atau sebaliknya) merupakan salah satu contohnya. Dalam kondisi ini, penting bagi Ibu untuk tetap memerah ASI agar suplai air susu terus terjaga. ASI yang diperah bisa langsung Ibu simpan di lemari pembeku untuk digunakan ketika si kecil bisa menyusu nantinya. Dengan memerah ASI, Ibu memiliki persediaan nutrisi terpenting bagi si kecil. Setiap tetes ASI itu berharga dan akan berperan sangat besar dalam pertumbuhan si buah hati. Lalu, bagaimana cara menjaga suplai ASI saat si kecil sedang tidak menyusu langsung pada Ibu? Simak 3 langkah berikut.

  1. Santai setiap kali memompa ASI. Sebuah penelitian menunjukkan, Ibu dari bayi yang sedang dirawat di RS mampu menaikkan kuantitas output ASI-nya saat dipompa saat ia mendapatkan istirahat yang cukup. Begitu pula ketika Ibu mendengarkan musik atau rekaman yang membuatnya nyaman terlebih saat Ibu memompa ASI sambil melihat foto dari bayinya. Output ASI-nya meningkat lebih banyak lagi. Studi menunjukkan langkah ini mampu mendorong Ibu untuk memproduksi hingga 3 kali kapasitas ASI mereka. Lemak susu dalam ASI yang Ibu hasilkan pun meningkat. Jika memungkinkan, walau Ibu tidak bisa menyusui si kecil secara langsung, biarkan kulit Ibu bersentuhan dengan si kecil saat memompa ASI. Langkah ini bisa menghasilkan peningkatan output ASI yang cukup signifikan, Ibu.
  2. Aturlah waktu memompa ASI dan tetap konsisten sampai suplai ASI meningkat dan stabil. Sampai suplai ASI berada pada jumlah yang Ibu inginkan, penting untuk memompa ASI 8-10 kali per hari dan minimal 1 kali di malam hari (di antara waktu tidur). Semakin banyak akan semakin baik—terlebih jika Ibu memiliki anak kembar. Jangan khawatir Ibu, jarak waktu di antara frekuensi memompa yang satu tidak perlu benar-benar sama dengan frekuensi memompa lainnya. Hindari 5-6 jam tanpa memompa di bulan-bulan awal saat mencoba menjaga suplai ASI, Ibu. Penelitian mengatakan produksi ASI dalam 2 minggu pertama setelah kelahiran bayi akan menjadi indikator output produksi ASI yang Ibu hasilkan. Jadi, jika dalam 2 minggu ini hasilnya cukup baik, Ibu sudah mendapatkan poin lebih. Akan tetapi, jangan khawatir jika ini tidak terjadi pada Ibu. Banyak Ibu yang melihat peningkatan poduksi ASI dalam waktu sembilan minggu—bahkan 15 minggu.
  3. Hindari obat-obatan dan bahan makanan yang mungkin mengganggu suplai ASI. Obat-obatan yang bisa menginterupsi suplai ASI misalnya obat KB seperti pseudiephedrin, etanol (atau minuman beralkohol), bromocriptin, ergotamin, dan cabergolin harus dihindari. Bijaksanalah memilih obat-obatan yang perlu Ibu konsumsi. Minta dokter meresepkan obat-obatan yang aman bagi Ibu dan tidak mengganggu upaya peningkatan ASI. Jika suplai ASI tidak juga meningkat dalam 7-10 hari setelah Ibu melahirkan cobalah menggunakan substansi atau suplemen yang bisa membantu meningkatkan produksi ASI seperti fenugreek atau blackseed. Beberapa sayur seperti bayam dan wortel pun dikenal bisa membantu menaikkan jumlah ASI juga bisa Ibu konsumsi.

pexels.com

Cara sukses memberikan ASI eksklusif

Setiap Ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Salah satunya dengan memastikan nutrisi yang diterima buah hati dengan memberikan ASI eksklusif. Bayi disarankan untuk mengkonsumsi ASI esklusif selama minimal 6 bulan pertama. Akan lebih baik jika ASI diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun. Namun sayangnya tidak semua Ibu bisa memberikan ASI eksklusif kepada buah hati karena berbagai alasan. Untuk itu anda haruslah mempelajari cara pelancar ASI agar anda bisa menghasilkan ASI yang banyak untuk anak anda. Disini akan dibahas mengenai beberapa syarat pemberian ASI eksklusif.

  1. Nutrisi yang baik menjamin stamina ibu. Ibu yang sedang menyusui wajib mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi. Hal ini karena makanan yang dikonsumsi Ibu secara tidak langsung akan berpengaruh pada ASI yang dihasilkan. Selain menjaga kualitas ASI, dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi juga akan menjaga stamina Ibu saat menyusui agar teteap bugar, sehingga Ibu tidak mudah sakit yang akan mengganggu proses menyusui. Selain makanan bernutrisi, Ibu juga sebaiknya melakukan perawatan lain seperti pijat payudara. Agar aliran darah dan aliran kelenjar susu menjadi lebih lancar.
  2. Usahakan menyusui langsung. Untuk terus menstimulasi produksi ASI, Ibu harus menyempatkan untuk menyusui langsung. Meskipun ibu bekerja di luar rumah dan rajin memompa ASI, proses menyusui langsung tidak boleh terlewatkan. Ibu bisa memanfaatkan waktu malam hari saat sedang tidak bekerja untuk menyusui buah hati secara langsung. Pastikan Ibu menyusui setiap 2-3 jam sekali untuk bayi baru lahir. Selanjutnya ibu bisa mengurangi frekuensi menyusui sesuai keinginan bayi seiring dengan bertambahnya usia sang bayi. Semakin besar usia bayi maka frekuensi menyusui biasanya juga akan berkurang dengan sendirinya.
  3. Mencari dukungan orang terdekat. Dukungan menjadi hal penting yang dibutuhkan oleh Ibu menyusui. ibu bisa meminta dukungan untuk memberikan ASI eksklusif dari orang terdekat. Seperti suami, orangtua, teman, dan juga instansi tempat Ibu bekerja. Semakin besar dukungan yang Ibu terima maka perasaan ibu akan lebih tenang sehingga bisa membantu produksi ASI agar lebih lancar. Suami memegang peranan penting untuk mendukung proses pemberian ASI eksklusif. Ibu bisa mengkomunikasikan kepada suami agar memberikan dukungan penuh selama proses menyusui. Dukungan bisa berbentuk banyak hal. Misalnya ibu bisa meminta dipijat selagi menyusui, atau meminta suami untuk menyiapkan atau membelikan makanan kesukaan ibu sebagai pelancar ASI.
  4. Rajin mencari informasi seputar menyusui. Jangan malas untuk selalu mencari ilmu seputar menyusui. Ibu bisa mengikuti seminar-seminar laktasi di kota ibu. Atau jika tidak memungkinkan untuk mengikuti kelas langsung, ibu juga bisa mengikuti kelas laktasi online. Perbanyak juga ilmu dengan membaca buku dan sering mencari informasi dengan browsing dari internet. Namun jika ibu mencari informasii dari internet, pastikan Ibu membaca dari sumber yang terpercaya ya.
  5. Disiplin dalam menyusui. Ibu menyusui juga harus selalu disiplin untuk menyusui buah hati tepat waktu. Sedangkan untuk ibu bekerja memerah ASI harus dilakukan secara disiplin setiap 2 hingga 3 jam sekali. Inilah pentingnya bagi ibu pekerja untuk mencari dukungan dari instansi tempat bekerja agar diberikan ijin untuk memerah ASI setiap 3 jam sekali. Ibu harus selalu ingat bahwa prinsip produksi ASI adalah supply by demand. Jadi semakin sering ASI dikeluarkan, maka akan semakin banyak pula produksi ASI. Pun sebaliknya, jika Ibu tidak disiplin menyusui dan memerah, maka lama-kelamaan produksi akan berkurang dan akhirnya habis. Sehingga pemberian ASI eksklusif tidak akan berjalan optimal.

pexels.com

Cara memperlancar ASI

Apa yang Ibu makan, dari mulai sayuran, protein, hingga suplemen dapat mempengaruhi banyaknya ASI. Namun, di samping asupan makanan, ada hal lain, lho, yang bisa menjadi pelancar ASI. Air susu ibu bisa bertambah banyak dan melimpah dengan bantuan yang berikut ini.

  1. Memijat payudara. Pijatan pada payudara efektif memperlancar aliran darah serta ASI. Caranya sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri. Pertama, letakkan tangan kiri di bawah payudara kanan dan tangan kanan di bagian atas payudara. Kemudian gerakan tangan dengan pola maju mundur sekitar 20 kali. Ulangi yang sama dengan payudara kiri. Setelah itu, pindahkan tangan ke sisi samping payudara. Ulangi gerakan yang sama. Gerakan lainnya adalah melakukan pijatan dengan pola melingkar pada permukaan payudara serta bagian areola. Selain area payudara dan sekitarnya, biasanya punggung dan bahu juga dipijat, lakukan pijat payudara setiap hari. Setelah dipijat dengan minyak atau baby oil, segera bersihkan kembali payudara, supaya aman jika si kecil ingin menyusu. Selain melancarkan ASI, pijat payudara juga membantu Ibu agar lebih relaks serta menghindari bengkak pada payudara.
  2. Meningkatkan kualitas tidur yang baik. Memiliki anak, terutama bayi, memang dapat membuat Ibu kesulitan menemukan waktu beristirahat. Bisa tidur pulas di malam hari pun menjadi suatu ‘kemewahan’. Ya, perubahan dan pengurangan jam istirahat dan tidur lazim dialami Ibu. Namun, usahakan untuk beristirahat di waktu luang, seperti saat anak tertidur. Tidur pun bukan soal kuantitas saja tapi juga kualitas. Mulai dari kebersihan diri dan tempat tidur hingga posisi tidur bisa menentukan kualitas istirahat. Jangan biasakan begadang, terutama untuk hal yang tidak perlu. Maraton serial favorit atau keasyikan melihat “drama-drama” di media sosial, misalnya. Ibu harus memiliki prioritas, dan beristirahat merupakan salah satu hal yang penting diperhatikan agar Ibu menyusui bugar dan bisa memproduksi ASI berlimpah. Sebaliknya, kelelahan dan tubuh yang tidak fit berpotensi mengurangi produksi ASI.
  3. Pola hidup sehat dan positive thinking. Seperti yang sempat dibahas di atas, kondisi tubuh prima sangat penting bagi Ibu menyusui. Di samping istirahat cukup, hindari hal yang bisa membuat kondisi tubuh menurun, seperti memforsir tenaga hingga terlalu lelah, berada dekat dengan orang sakit tanpa menggunakan masker, menghindari asap rokok, dan lainnya. Sebaliknya, olahraga, menjaga kebersihan, serta menerapkan pola hidup sehat akan menjaga dan meningkatkan kondisi tubuh. Kebugaran ini berkorelasi dengan produksi ASI, lho. Semakin bugar tentu semakin baik dan banyak air susunya. Pola hidup sehat akan lengkap dengan positive thinking. Tidak cemas berlebihan, menghindari stres, berprasangka baik, serta berbagai pemikiran positif lainnya memberikan pengaruh positif untuk produksi ASI. Jadi, jangan kelewat galau apabila hasil pumping ASI masih belum sesuai ekspektasi, dan tidak perlu menanggapi apa kata orang lain. Just be happy and be positive.
  4. Perbanyak minum agar tidak dehidrasi. Minum air putih adalah kunci. Memang asupan makanan serta susu berkhasiat sebagai ASI booster. Namun jangan lupakan air putih sebagai salah satu faktor penting untuk menambah ASI. Ingat Bu, jika cairan dalam tubuh kurang, produksi ASI pun akan menurun. Makanya, Ibu sangat disarankan untuk banyak minum, melebihi jatah minum orang pada umumnya, yaitu 3 liter atau sekitar 13 gelas sehari. Dianjurkan pula untuk meminum segelas penuh air putih setiap sebelum dan setelah menyusui atau memompa ASI.  Tak hanya sehat dan bergizi tinggi, pemberian ASI merupakan kesempatan bonding antara ibu dan si kecil. Proses menyusui tak selalu mudah, namun tetap semangat dan jangan putus asa. Ibu, saat-saat menyusui ini merupakan pengalaman berharga.
  5. Frekuensi menyusui ditambah. Menyusui si kecil, terutama secara langsung, merangsang produksi ASI menjadi lebih banyak. Maka sering-sering susui bayi Ibu, atau minimal 8 kali dalam sehari. Pastikan pula anak menyusu dengan benar. Perhatikan posisi dan cara menyusui, serta lamanya menyusu. Jika Ibu bekerja dan melakukan pumping, tetap sering berikan ASI secara langsung saat Ibu berada dekat dengan si kecil. Jangan sampai tidak menyusui/memompa selama 5 jam.

pexels.com

Manfaat salmon untuk ibu menyusui

Salmon, terkenal dengan kandungan omega-3 yang tinggi dan sangat baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Makanan ini juga bermanfaat bagi bayi selama berada di dalam janin hingga membantu tumbuh kembang anak supaya lebih maksimal. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk tetap mengonsumsi ikan salmon selama masa menyusui, untuk mendapatkan beragam manfaat berikut ini.

  1. Membantu mengoptimalkan perkembangan otak si kecil. Memiliki bayi sehat dan cerdas adalah keinginan setiap orang tua. Itulah kenapa penting bagi ibu untuk memilih makanan yang bergizi. Ikan salmon mengandung DHA dan EPA, yang merupakan jenis asam lemak omega-3 dan sangat penting bagi perkembangan otak bayi. Selain itu, mengonsumsi ikan saat sedang menyusui juga dapat membantu meningkatkan koordinasi mata dan tangan si kecil sejak usia dini. Selain itu, kandungan lemak jenuh pada ikan salmon juga tergolong rendah. Jadi, mengonsumsi ikan salmon saat sedang menyusui dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Manfaat itu tidak hanya memengaruhi ibu, namun juga kesehatan bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif.
  2. Membantu mengurangi depresi. Menurut sebuah penelitian, terdapat sekitar 10-20 persen ibu megalami depresi pasca melahirkan. Kondisi psikologis ini dapat memberikan dampak negatif terhadap bayi kamu Kandungan omega-3 pada jenis ikan seperti salmon dipercaya dapat membantu mencegah dan mengurangi depresi pasca melahirkan. Pasalnya ketika seorang ibu melahirkan tentunya akan memiliki tanggung jawab yang lebih. Hal tersebut seringkali membuat para ibu menjadi depresi. Dengan memakan salmon maka bisa membantu untuk meningkatkan mood ibu menyusui.
  3. Membantu memenuhi kebutuhan vitamin D. Ibu sering menjemur bayinya setiap pagi, agar bisa mendapatkan vitamin D dari sinar matahari. Dengan cuaca yang tak menentu seperti saat ini, mungkin terlalu sulit jika hanya mengandalkan sinar matahari. Sebagai penggantinya, ibu bisa mendapatkan asupan vitamin D dari ikan. Vitamin D dari ikan sangat bermanfaat membantu bayi dalam menyerap kalsium yang terdapat dalam ASI. Kamu juga bisa mendapatkannya di dalam ikan tuna, karena sama-sama menyimpan vitamin D yang tinggi. Namun, ikan salmon tergolong paling aman, karena kandungan merkuri tergolong rendah jika dibandingkan dengan jenis makanan laut lainnya.
  4. Ikan salmon mengandung antioksidan.Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam ikan salmon, sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi untuk menjaga kondisi kesehatan mereka. Antioksidan juga dapat membantu tubuh ibu dan bayi agar mudah mengeluarkan racun yang terdapat di dalam tubuh. Sehingga, Ibu dan bayi tidak mudah terserang penyakit yang membahayakan kesehatan.
  5. Mencegah terjadinya anemia. Asam amino yang terdapat di dalam daging ikan salmon, mampu membantu pembentukan sel darah merah dan sel darah putih, serta meningkatkan kemampuan otak bagi ibu dan bayi. Selain meningkatkan kualitas otak pada bayi, nutrisi dalam ikan salmon juga baik untuk membantu ibu terhindar dari risiko terkena anemia. Jika mengalami ini, kamu akan cepat lelah, karena kekurangan darah merah selama menyusui. Begitu banyak manfaat daging ikan salmon bagi ibu menyusui. Pada saat kita mengolah ikan salmon dengan baik dan mengikuti aturan konsumsi yang disarankan oleh ahli gizi, kamu akan mendapatkan manfaat dari nutrisi melimpah dari makanan tersebut.

Itulah beberapa manfaat salmon yang harus anda ketahui untuk ibu menyusui. Sehingga disarankan kepada ibu menyusui agar memakan salmon untuk memberikan nutrisi terbaik bagi anak anda. Karena pasalnya berbagai vitamin yang terkandung dalam ikan salmon bisa membantu dalam pola kembang anak anda. Tentunya anda akan bangga jika memiliki anak yang cerdas dan kreative. Untuk itu memberikan nutrisi terbaik untuk anak anda merupakan salah satu tanggung jawab anda.

 

You may also like...