Karena lumba-lumba hidup di laut, banyak orang yang mengira bahwa lumba-lumba merupakan salah satu jenis ikan, sama seperti ikan tuna, ikan bandeng dan juga ikan teri. Apakah memang benar lumba-lumba termasuk spesies ikan?
Lumba-Lumba Bukan Ikan
Lumba-lumba merupakan mamalia yang hidup di luat. Benar, mamalia seperti sapi, gajah, singa dan juga kucing, hanya sama lumba-lumba hidupnya di laut dan ia termasuk ordo Cetacea. Lumba-lumba memiliki ukuran yang bervariasi tergantung dari jenis-jenisnya, hanya saja secara umum panjangnya berkisar dari 1,2 meter hingga 9,5 meter dengan berat 40 kg hingga 10 ton. Makanan utama lumba-lumba adalah cumi-cumi dan juga ikan. Sebagai salah satu hewan laut yang paling cerdas, lumba-lumba memiliki penampilan yang ramah dengan “senyum” khas. Karena itulah lumba-lumba sangat nyaman untuk dilihat, semua orang menyukai lumba-lumba. Bahkan disebutkan bila kisah lumba-lumba sudah ada sejak dahulu. Hal tersebut dibuktikan dengan gambar mozaik lumba-lumba yang dibuat oleh bangsa Romawi 2000 tahun yang lalu. Hingga saat ini pun sebagian besar masyarakat pasti menyukai lumba-lumba, bahkan lumba-lumba menjadi sumber inspirasi dalam pengembangan berbagai macam teknologi, contohnya adalah teknologi sonar.
Sudah disinggung bahwa lumba-lumba merupakan mamalia sama seperti sapi. Tapi sebenarnya seperti apa sih ciri-ciri dari hewan mamalia? Hewan-hewan yang disebut mamalia merupakan hewan yang bernapas dengan paru-paru, tidak seperti ikan yang bernapas dengan insang. Kemudian lumba-lumba memiliki rambut walaupun sedikit. Hewan mamalia seperti lumba-lumba berdarah panas. Dan karena lumba-lumba merupakan seekor hewan yang melahirkan, sudah pasti ia bisa memberikan susu untuk anak-anaknya. Tidak hanya itu saja, mamalia seperti lumba-lumba memiliki kelenjar susu yang bagus. Kalau menengok lebih jauh, sebenarnya tidak mengherankan apabila lumba-lumba termasuk hewan mamalia walaupun tinggal di laut, hal tersebut dikarenakan sebenarnya lumba-lumba termasuk keturunan mamalia yang terhubung dengan nenek moyang yang tinggal di darat. Nenek moyang lumba-lumba ini masuk ke lautan setelah adanya kekacauan, namun kira-kira 50 juta tahun nenek moyang lumba-lumba turun ke laut dan mulai beradaptasi dalam lingkungannya yang baru.