Menjadi seorang dokter merupakan cita-cita banyak orang, begitu juga idaman bagi kebanyakan orangtua agar anak-anaknya memilih kuliah di Fakultas Kedokteran di Jakarta. Selain menjadi sebuah pekerjaan/profesi, dokter merupakan “tangan tuhan” sebab di tangan para dokter banyak nyawa manusia terselamatkan.
Namun, menjadi seorang dokter bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, apalagi hanya mengikuti bimbel kedokteran saja. Perlu Anda ketahui jika menjadi seorang dokter memerlukan mental yang kuat. Tidak hanya faktor biaya saja yang kerap menjadi momok, mental acap meruntuhkan cita-cita yang sudah dimiliki sejak dini. Banyak mahasiswa di Fakultas Kedokteran merasa tidak kuat dengan proses pendidikan kedokteran karena dituntut teliti, cermat, dan rela lelah pikiran maupun fisik
Kalau tekad yang Anda miliki sudah benar-benar bulat untuk menjadi seorang dokter, maka segala masalah ketika kuliah atau menempuh pendidikan kedokteran di Jakarta bukanlah halangan lagi. Oleh karena itu kami menuliskan artikel ini agar Anda bisa bersiap menempuh Fakultas Kedokteran.
Hal pertama yang harus Anda ketahui sebelum memilih Fakultas Kedokteran adalah proses pendidikan yang panjang. Proses panjang ketika menjadi seorang dokter bukanlah rahasia lagi. Bagi Anda yang sekarang telah lulus sekolah menengah atas, atau sudah berpikiran ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, maka tidak ada salahnya mengetahui hal ini sebagai persiapan agar benar-benar matang. Sudah banyak dokter yang menempuh waktu pendidikan hingga menjadi seorang dokter selama 7 hingga 8 tahun. Rentan waktu selama itu tidak hanya diisi dengan teori materi semata, melainkan praktek hingga ujian yang membuat kepala Anda bisa pusing.
Persiapan kedua sebelum memilih Fakultas Kedokteran adalah mengikuti pendidikan yang lama. Mungkin Anda pernah berkunjung ke rumah sakit dan menjumpai berbagai macam gelar yang tampak di jas putih milik dokter. Gelar-gelar tersebut, seperti Sp.A, Sp.KK, Sp.M, dan lain sebagainya. Ketika memperhatikan gelar tersebut kami harap Anda tidak berpikiran jika mereka berhasil menyelesaikan atau mendapatkan gelar tersebut hanya dalam waktu 4 tahun saja. Semua titel atau gelar tersebut diperoleh lebih dari 4 tahun atau lebih dari proses pendidikan S1.

pxhere.com
Kuliah selama 4 tahun untuk Fakultas Kedokteran hanyalah tahap awal untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran (S.Ked). Sesudah itu Anda diharuskan untuk mengikuti pendidikan profesi dokter umum atau koas minimal 2 tahun. Kemudian, Anda akan mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI), internship, yang merupakan praktek di rumah sakit, puskesmas, maupun klinik selama satu tahun. Setelah itu jangan harap Anda bisa membuka praktek pribadi karena akan menjadi PTT (pegawai Tidak Tetap) selama 1 hingga 2 tahun di rumah sakit, dan Anda akan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Melihat proses panjang tersebut tentu Anda akan berpikiran bahwa menjadi seorang dokter tidak bisa dilakukan sesudah lulus S1. 10 tahun adalah rentan waktu yang akan Anda alami jika benar-benar ingin menjadi seorang dokter.
Persiapan ketiga yang harus Anda lakukan adalah memiliki mental yang kuat. Seperti yang sudah kami tuliskan di awal tadi bahwa mental memengaruhi keberhasilan Anda memilih Fakultas Kedokteran karena akan berhadapan dengan dokter senior maupun dosen pembimbing. Anda harus mengetahui jika menjadi co-ass bukan menjadi dokter pribadi karena semua yang Anda lakukan berada di bawa pengawasan dan bimbigan dokter senior. Kalau Anda melakukan sesuatu tindakan yang kurang tepat pada fase tersebut, teguran sudah pasti Anda dapatkan dan bisa membuat Anda shock terapy. Jadi, kalau Anda tidak sanggup dengan masukan dan kritikan yang diberikan oleh senior maupun dosen pembimbing maka Anda akan kesulitan dalam berporses menjadi seorang dokter.
Selain bersiap mental menerima saran dan kritikan dari dosen maupun senior, Anda harus memiliki kekuatan fisik dan mental yang baik ketika berhadapan maupun ketika menangani pasien. Setiap dokter sepakat jika masa-masa co-ass adalah momen yang berkesan di perjalanan karir sebelum menjadi sebenar-benarnya dokter. Terdapat stase atau tahapan yang harus Anda lalui sebagai seorang dokter muda, seperti stase obgyn (kandungan) stase mata, stase penyakit dalam, THT, ilmu bedah, kulit dan kelamin, serta stase radiologi.

pxhere.com
Pada tahapan obgyn, yang merupakan bagian paling menantang karena Anda akan dikuras tenaga dan pikiran. Bisa jadi ketika Anda menikmati hidangan makan malam, tiba-tiba ada seorang ibu akan melahirkan bayi. Tentu Anda diminta untuk meninggalkan hidangan makan malam untuk membantu proses persalinan. Selama membantu proses persalinan Anda tidak akan berpikiran soal jijik karena tanggung jawab seorang dokter adalah menyelamatkan pasien.
Sesudah membicarakan tentang mental, ketika menjadi seorang dokter maupun memilih kuliah di Fakultas Kedokteran, Anda harus mengorbankan waktu bersama orang terkasih, keluarga maupun pasangan. Di awal tadi kami sudah mengatakan jika proses menjadi seorang dokter tidak semudah yang dipikirkan. Mulai dari masa kuliah Anda akan diajak merelakan waktu bersama orang terkasih karena harus siap 24 jam untuk menerima tanggung jawab sebagai seorang dokter maupun calon dokter.
Bagaimana, menjadi seorang dokter bukanlah sesuatu yang mudah, kan? Oleh karena itu, jika Anda berminat menjadi seorang dokter, melalui artikel ini setidaknya Anda sudah tahu prosesnya.

pxhere.com