Lemak Baik vs. Lemak Buruk: Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Lemak dan Kesehatan Jantung

Ada banyak jenis lemak – ada yang baik untuk kita dan ada yang tidak. Kajian penelitian ilmiah tentang risiko kesehatan dan kebugaran serta manfaat lemak terus berkembang. Bukti dan saran saat ini menyarankan agar kita memusatkan pola makan kita pada konsumsi lemak sehat dan seimbang dan juga mencegah lemak berbahaya.

Satu jenis lemak melindungi jantung Anda, yang lain membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung. Ide yang bagus untuk memahami perbedaannya.

Kata “gemuk” sering kali memiliki konotasi yang kurang baik, tetapi sebenarnya tubuh membutuhkan lemak sehat tertentu agar berfungsi dengan baik. Misalnya, lemak dibutuhkan untuk membangun membran sel, melindungi saraf, dan memastikan bahwa banyak vitamin, yang terdiri dari A, D, E, dan K, bekerja dengan cara yang seharusnya.

“Selama bertahun-tahun semua lemak dikecam dan dibatasi selama memungkinkan oleh sebagian besar orang yang bertujuan untuk mengurangi berat badan,” klaim Kelly Kennedy, RD, ahli diet terdaftar di Everyday Health. “Namun ini tidak pernah penting, dan membatasi lemak secara berlebihan bahkan dapat mengancam kesehatan dan kebugaran manusia. Lemak adalah bagian penting dari pola makan yang sehat, dan ada banyak pilihan yang sehat dan seimbang.”

Macam-Macam Lemak

Lemak gizi dibagi menjadi 3 kelompok:

  • Lemak tak jenuh Lemak baik ini adalah jenis lemak yang paling banyak Anda butuhkan untuk dikonsumsi sebagai bagian dari rencana diet jantung sehat. Ada 2 macam lemak tak jenuh yaitu lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Kemiri, hazelnut, almond, biji wijen, biji labu, minyak zaitun, minyak kacang tanah, dan juga minyak kanola memiliki konsentrasi lemak tak jenuh tunggal yang tinggi. Ikan, biji rami, minyak biji rami, minyak jagung, minyak kedelai, serta minyak bunga matahari mengandung lemak tak jenuh ganda. Asam lemak omega-3 – ditemukan pada beberapa jenis ikan, seperti salmon dan juga ikan haring, dan dalam produk nabati, seperti minyak kedelai, minyak kanola, kenari, serta biji rami – adalah sejenis lemak tak jenuh ganda yang diyakini secara khusus bermanfaat untuk jantung.
  • Lemak Jenuh Hewan peliharaan adalah sumber utama lemak terhidrogenasi, dengan kadar tinggi ditemukan pada daging sapi, babi, dan juga produk susu berlemak penuh serta kadar sedang pada unggas dan telur. Beberapa minyak nabati, seperti minyak tangan, juga mengandung banyak lemak terhidrogenasi.
  • Lemak jenuh penting bagi tubuh – namun dalam persentase. Standar Diet untuk orang Amerika menyarankan bahwa kurang dari 10 persen kalori harian Anda harus berasal dari lemak jenuh, lebih disukai dari ayam tanpa lemak dan juga produk susu rendah lemak atau bebas lemak. Bagi orang yang makan 2.000 kalori per hari, paling banyak hanya 20 gram harus berasal dari lemak jenuh.

Lemak trans Ini adalah lemak yang paling Anda inginkan namun tidak boleh Anda miliki. Banyak lemak tak jenuh berbentuk cair pada suhu ruang. Untuk membuatnya padat, pemasok makanan menyertakan hidrogen tambahan, menjadikannya “terhidrogenasi”, atau trans, lemak. Tingkat lemak trans tertinggi ditemukan pada makanan yang dipanggang, makanan hewani, dan juga margarin.

Hasil Lemak Tidak Sehat pada Jantung

Lemak trans adalah https://healthida.com/ jenis lemak terburuk untuk jantung, pembuluh darah, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mengkonsumsi lemak trans:

Makan makanan tinggi lemak jenuh – sebutkan steak besar dengan salad kentang yang dikemas dengan telur dan mayo – dapat meningkatkan kolesterol lengkap dan juga memberi keseimbangan pada lebih banyak LDL, atau kolesterol jahat. Akibatnya dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi tipis dan juga penyumbatan tepat waktu di arteri. Lemak jenuh juga memicu naiknya trigliserida (terbuat dari kalori berlebih dan disimpan dalam sel lemak). Derajat trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko hipertensi, masalah diabetes, dan gangguan jantung.

  • Meningkatkan kadar kolesterol LDL yang buruk dan menurunkan derajat kolesterol HDL yang sangat baik
  • Meningkatkan ancaman penyakit jantung dan stroke.
  • Berkontribusi terhadap resistensi insulin dan dikaitkan dengan bahaya diabetes tipe 2 yang lebih besar

Pada tahun 2015, UNITED STATE Fda (FDA) melarang penggunaan sebagian minyak terhidrogenasi (PHO), sumber utama lemak trans sintetis, dari makanan olahan. Kebijakan ini hampir menghilangkan lemak trans buatan dalam pasokan makanan UNITED STATE pada tahun 2018.

Tetapi lemak trans tidak sepenuhnya hilang dari makanan, karena mereka terjadi secara alami dalam jumlah kecil pada daging dan produk susu, serta beberapa minyak nabati.

Hasil dari lemak terhidrogenasi pada tubuh sebenarnya telah menjadi sumber perdebatan selama beberapa tahun terakhir, karena beberapa penelitian telah meneliti betapa merusaknya lemak terhidrogenasi. Misalnya, meta-analisis yang diterbitkan dalam American Journal of Nutrition menyimpulkan: “Tidak ada cukup bukti dari studi epidemiologi yang mungkin untuk menyimpulkan bahwa lemak terhidrogenasi dari makanan dikaitkan dengan peningkatan ancaman PJK [penyakit kardiovaskular koroner], stroke, atau CVD [ penyakit jantung]”.

You may also like...