Sisi Lain Yang Ada Pada Sejarah Islam Di Perang Badr

 

Di abad ke 14 lalu pernah terjadi sebuah pertempuran Badr yang mungkin terjadi tepat di tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijriyah. Pertempuran ini dinamakan Badr karena memang bertempat di Badar dan posisi peperangan tersebut terjadi di antara peperangan lain yaitu pada posisi bulan Badar atau yang lebih disebut dengan Purnama di antara bintang-bintang. Perang Badr ini juga banyak disebut sebagai hari Furqaan yang artinya hari bertemunya dua pasukan. Sebenarnya jika anda bisa mengamati sebuah sejarah terdapat beberapa sisi yang tidak sama dengan perang Badr ini.

Terjadinya perang Badr dari sejarah islam

Jika seseorang bisa bertawakal kepada Allah SWT maka nantinya sang pencipta bisa berkuasa untuk memberikan segala sesuatu yang memang dibutuhkan orang tersebut. Semua peralatan perang yang digunakan oleh para malaikat yaitu berasal dari sang maha pencipta. Para shohabat sudah mendengar suara malaikat yang memang sudah berbunyi sebuah isyarat yang memang harus mengikuti perang Badr yang sudah ditentukan oleh sang pencipta. Dalam peristiwa Perang Badr ini para shobabat mungkin bertanya apakah yang membedakan antara hasil bunuhan mereka dengan malaikat. Di mana jika terdapat tubuh yang memiliki luka bakar itu hasil bunuhan dari malaikat. Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam memberikan sebuah isyarat bahwa pedang dan panah yang digunakan oleh para malaikat terbuat dari sebuah api. Karena jika senjata tersebut merupakan salah satu bagian dari malaikat pastinya tidak terdapat bentuk api melainkan sebuah cahaya karena api tersebut bukanlah suatu bagian yang ada dari tabiat malaikat tersebut. Dari Perang Badr ini terdapat sebuah sisi yang paling Agung yaitu di mana salah satu dari shohabat pada saat Fathu Makkah menulis sebuah surat yang berisi mengenai kabar kepada para penduduk Makkah untuk rencana kedatangan pasukan Rasulullah.

Jika terdapat salah satu dari para shohabat yang memberikan bocoran rahasia kepada para musuhnya mereka akan mendapatkan sebuah hukuman di mana kepalanya akan dipenggal. Sebenarnya Allah SWT memberikan sebuah keistimewaan pengampunan yang sempurna kepada para ahlu Badr dan tidak melihat apa yang mereka sudah perbuat namun setelah mereka mendapatkan sebuah keistimewaan tersebut mereka harus bisa berpegang teguh dengan syariat dari Rasulullah. Di mana mereka harus rajin untuk beribadah untuk bisa meraih sebuah Maghfiroh belaka.

 

 

 

 

You may also like...