Mempelajari kitab suci umat islam atau nama lain Al Quran tidak cukup hanya dengan belajar membaca setiap ayat yang ada di Al Quran dengan tajwid yang benar. Kita butuh mendalami makna yang disampaikan pada setiap ayat yang ada di Al Quran. Dengan mengetahui makna dari ayat tersebut maka kita akan mudah untuk menerapkan amalan yang ada di ayat tersebut dalam keseharian kita. Tidak bisa dipungkiri jika masyarakat yang ada sekarang ini mulai jauh dari ajaran islam dan mulai jauh dari pedoman hidup yang ada di dalam Al Quran.
Hal ini semakin dibuktikan dengan banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat yang ada saat ini. Mulai dari maraknya kasus pembunuhan, banyaknya kasus pelecehan seksual, dan berbagai pergaulan bebas yang banyak menjerat generasi muda yang ada sekarang ini. Semua perilaku yang mengarah pada perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan yang diajarkan dalam ajaran islam ini menjadi bukti jika masyarakat sudah mulai jauh dari panduan hidup yang benar. Manusia mulai melupakan akar mereka sebagai makhluk yang beriman dengan lebih mengutamakan urusan duniawi.
Tuntutan hidup yang semakin tinggi menjadi alasan bagi mereka untuk mulai meninggalkan kehidupan agama yang seharusnya mereka pegang sejak lahir. Apalagi banyak masyarakat Indonesia yang hanya islam dalam KTP saja atau islam karena keturunan yang menyebabkan banyak dari kita tidak memahami ajaran agama islam dengan baik dan justru malah membuat kita semakin jauh dengan ciri-ciri hidup beragama. Semakin mirisnya lagi mulai banyak muncul aliran agama islam yang bahkan sama sekali tidak mencerminkan agama islam yang sesungguhnya dan justru hanya menimbulkan perpecahan dalam diri agama islam yang juga artinya semakin mendekatkan kita pada hari kiamat.
Pola perilaku masyarakat yang mulai keluar dari koridor ini sudah saatnya kita kembalikan ke jalur yang benar yaitu ke kehidupan yang sesuai dengan pedoman yang dijelaskan di Al Quran. Langkah awal untuk memperbaiki kerusakan mental dan perilaku yang terjadi pada masyarakat saat ini adalah dengan mulai mengenal dan mendalami kembali nilai-nilai islam sesungguhnya melalui ayat-ayat yang ada di dalam Al Quran. Salah satu ayat yang bisa mengajarkan kita tentang hidup dengan saling bertoleransi dan menjauhkan kita dari perilaku musrik dan perilaku yang dibenci Allah adalah surat al kafirun.
Salah satu perilaku muslim yang banyak disorot saat ini adalah banyaknya muslim yang tidak lagi memiliki sifat toleransi dan saling menghormati dengan perbedaan yang ada. Sekarang banyak orang yang menggunakan agama islam untuk untuk mendapatkan kedudukan dan kekuasaan dengan jalan yang penuh dengan superioritas. Padahal sesungguhnya islam adalah agama yang cinta damai dan penuh dengan rasa toleransi bahkan dengan umat yang berbeda keyakinan seperti yang dijelaskan dalam surat al kafirun. Tapi perilaku toleransi dan saling menghargai ini seakan sudah semakin jauh dengan kehidupan masyarakat muslim yang ada sekarang ini. Saat ini banyak muslim yang mudah terbakar dengan provokasi yang akhirnya membuat umat islam terjebak dalam kebencian yang anarkis dan tidak lagi mengutamakan sikap damai dan toleran yang seharusnya menjadi sifat yang dimiliki oleh seorang muslim sejati. Untuk muslim yang mulai kehilangan sifat toleransi dan ketaqwaan kepada Allah maka sangat perlu untuk belajar makna toleransi dan ketaqwaan dengan baik dari surah al kafirun yang ada di dalam Al Quran atau juz amma dan tidak hanya cukup dengan membaca surat pendek tersebut tapi kita juga harus tahu makna yang ada dalam surah al kafirun.
pexels.com
Belajar Terjemahan Surat Al Kafirun
Surat al kafirun adalah surat al makkiah dan sekaligus surat ke 109 yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Surat pendek ini ada di bagian akhir juz amma. Surat ini masuk ke dalam golongan surat yang ditakuti oleh iblis bahkan menurut hadist dijelaskan jika surah al kafirun adalah surat yang paling ditakuti oleh iblis. Untuk belajar tentang ketaqwaan dan toleransi dari surat ini terlebih dahulu kita harus tahu makna dari surat pendek ini sebagai berikut:
- Katakanlah (Muhammad), “ wahai orang-orang kafir!
- Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah-,
- Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah-,
- Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
- Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah
- Untukmu agamamu, dan untukku agamaku”
Dalam surah al kafirun sudah dijelaskan bahwa tidak ada toleransi dalam beragama, dimana agama yang kita anut hanya untuk diri kita dan kita juga tidak harus mengikuti atau melakukan apa yang disembah atau diyakini oleh orang lain. Tapi hal tersebut juga tidak membenarkan sifat membenci kita pada agama lain di luar agama islam karena meskipun tidak ada toleransi dalam beragama namun kita tetap wajib menghormati apa yang menjadi keyakinan di agama lain.
Hal ini sangat tepat untuk menggambarkan keadaan yang ada di masyarakat Indonesia, di Indonesia ada lima agama yang dianut oleh penduduk Indonesia. Kita sebagai pemeluk agama islam tidak seharusnya ikut melakukan ibadah di gereja atas nama toleransi karena seperti makna ayat ke 6 dari surah al kafirun yang mengatakan jika untukmu agamamu dan untukku agamaku. Tapi kita juga harus menghargai keberagaman tersebut dengan tidak melakukan kerusakan atau melakukan diskriminasi pada mereka yang memeluk agama di luar agama islam. Kita tetap harus bisa saling menghormati dan menghargai antar umat beragama. Sehingga keragaman yang ada bisa berjalan dengan selaras selama pemeluk agama lain tidak pernah memaksa kita untuk memeluk keyakinan yang sama maka kita juga tidak bisa memaksa mereka untuk memeluk agama yang sama dengan kita. Karena semua orang bebas memilih agama apa yang ingin dianut sesuai dengan Undang-undang tentang hak asasi manusia. Yang bisa kita lakukan hanya berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai islam untuk sesama umat muslim sedangkan hidayah tetap menjadi keputusan dari Allah SWT.
pexels.com
Surah Al Kafirun Dan Kehidupan Manusia
Banyak yang salah mengartikan kandungan yang ada di dalam surat al kafirun dan menganggap jika agama yang dianut merupakan agama yang terbaik dan tidak menerima keragaman agama yang ada. Sehingga banyak kasus yang mengatasnamakan jihad dan bersumber dari surah al kafirun. Penafsiran salah kaprah yang pada akhirnya justru membuat kita berperilaku yang jauh dari apa yang dijelaskan dalam surat pendek ini. Kita tentu akan menjadi golongan orang yang merugi jika kita tidak bisa menghargai keyakinan dan agama orang lain serta memaksakan orang lain untuk menganut agama yang kita anut.
Kita harus meneladani kisah Nabi Muhammad SAW yang menolak ajakan kaum kafir untuk menyembah berhala dan menjadikan beliau sebagai tuhan mereka dalam waktu satu tahun. Saat itu imbalan yang ditawarkan oleh kaum kafir kepada baginda Rosul adalah kekayaan yang akan menjadikan beliau sebagai orang paling kaya di Makkah dan bisa menikah dengan siapapun yang dikehendaki. Namun dengan tegas Nabi Muhammad SAW menolak penawaran tersebut dan tidak akan pernah menyembah apa yang mereka sembah. Nabi Muhammad juga mengajak masyarakat Makkah saat itu untuk menganut agama islam dengan cara damai dan tidak memaksa yaitu dengan melakukan dakwah yang tidak menyudutkan keyakinan lain yang ada di makkah pada saat ini. Ini menjadi bukti jika Nabi Muhammad memiliki keteguhan iman dan sifat toleransi dengan agama lain namun tetap menghargai keimanan dan ibadah dari agama lain dengan tidak ikut melakukan apa yang mereka lakukan.
Selain itu surah al kafirun juga memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam menjalankan kehidupan. Beberapa manfaat tersebut adalah:
- Sifat toleransi dengan keragaman agama, surah al kafirun mengajarkan toleransi dan menghormati perbedaan agama yang ada di dalam masyarakat. Dengan garis bawah tidak ada toleransi untuk keimanan dan ibadah dari sebuah agama. Karena untukmu agamamu dan untukku agamaku.
- Keteguhan iman. Dengan membaca surah al kafirun insyaallah kita akan memiliki keteguhan hati untuk mempertahankan agama islam yang kita peluk hingga akhir hayat. Kita juga akan dijauhkan dari kemusrikan dan kemunafikan.
- Pahala membaca surah al kafirun sama dengan membaca seperempat Al Quran, apalagi surat pendek ini adalah surat yang paling ditakuti oleh iblis sehingga kita tidak hanya mendapatkan pahala tapi juga perlindungan dari godaan setan yang terkutuk.
- Sangat dianjurkan untuk membaca surah al kafirun pada saat melakukan sholat malam, hal ini agar kita senantiasa mendapatkan keteguhan iman dan keberkahan serta perlindungan dari segala godaan setan yang bisa menjerumuskan kita pada perilaku yang dibenci oleh Allah.
- Jika kita membaca surah al kafirun sebelum kita tidur maka kita akan mendapatkan perlindungan dari perilaku musrik yang merupakan salah satu dosa besar bagi seorang muslim.
pexels.com
Surah al kafirun adalah surat pendek yang bisa membawa banyak pahala jika kita baca di saat sholat malam, sebelum petang dan sesaat sebelum tidur. Pahala membaca surah al kafirun juga sama besarnya dengan membaca seperempat Al Quran. Untuk itu kita dapat berlomba mengumpulkan pahala dan amalan baik dengan membaca surat pendek ini setiap hari. Bukan hanya pahala saja yang bisa kita dapatkan jika membaca surat al kafirun ini tapi kita juga bisa dihindarkan dari sifat musrik dan kemunafikan yang merupakan bagian dosa besar dalam islam. Kita juga dijauhkan dari godaan setan yang akan menyesatkan kita karena surah al kafirun merupakan surat yang paling ditakuti oleh setan.
Dengan membaca surah al kafirun setiap hari dan mampu mengetahui makna dari setiap ayat yang ada di dalam surat pendek ini serta bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari maka kita bisa mendapatkan keteguhan hati untuk mempertahankan keimanan kita dan juga kita mampu bersifat saling menghargai dan saling bertoleransi dengan agama lain selama hal tersebut tidak mengganggu dan berhubungan dengan keimanan dan ibadah dari masing-masing agama. Untuk itu jangan lupa untuk rutin membaca surah al kafirun mulai dari saat ini untuk memahami dan mendapatkan manfaat dari surat pendek ini.
